Nama : DINA DWI SANTIA
NPM : 23214134
Kelas : 4EB10
Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap baik bila tindakan
ini meningkatkan derajat manusia. Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada
memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat masyarakat secara
keseluruhan.
Analisis Biaya Keuntungan (Cost Benefit Analysis)
Pada dasarnya, tipe analisis ini hanyalah satu penerapan utilitarianisme.
Dalam analisis biaya keuntungan, biaya suatu proyek dinilai, demikian juga
keuntungannya. Hanya proyek-proyek yang perbandingan keuntungan terhadap
biayanya paling tinggi saja yang akan diwujudkan. Bila dilihat dari teorinya,
sangatlah mudah untuk menghitung biaya dan keuntungan, namun dalam penerapannya
bukan hanya hal-hal yang bersifat materi saja yang perlu diperhitungkan
melainkan hal-hal lahir juga perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan.
Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang harus
dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah tindakan terbaik.
Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita semua mempunyai hak
moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara
etika. Etika kewajiban dan etika hak sebenarnya hanyalah dua sisi yang berbeda
dari satu mata uang yang sama. Kedua teori ini mencapai akhir yang sama;
individu harus dihormati, dan tindakan dianggap etis bila tindakan itu mempertahankan
rasa hormat kita kepada orang lain. Kelemahan dari teori ini adalah terlalu
bersifat individu, hak dan kewajiban bersifat individu. Dalam penerapannya
sering terjadi bentrok antara hak seseorang dengan orang lain.
Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya
menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar
jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap
salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak
bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namum moral pribadi akan
berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan
pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan
bermoral.
Bertens (2000)
menyebutkan bahwa teori etika dapat membantu proses pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan moral dan justifikasi terhadap keputusan tersebut. Menurut
Duska (2003), teori etika dikembangkan dalam tiga bagian, yaitu:
Utilitarianism
Theory
Teori ini membahas
mengenai optimalisasi pengambilan keputusan individu untuk memaksimumkan
manfaat dan meminimalkan dampak negatif. Terdapat dua jenis utilitarisme,
yaitu:
a. Act Utilitarisme
yaitu perbuatan yang bermanfaat untuk banyak orang.
b. Rule Utilitarisme
yaitu aturan moral yang diterima oleh masyarakat luas.
Deonotologi
Theory
Teori etika ini
membahas mengenai kewajiban individu untuk memberikan hak kepada orang lain,
sehingga dasar untuk menilai baik atau buruk suatu hal harus didasarkan pada
kewajiban, bukan konsekuensi perbuatan.
Virtue Theory
Teori ini menjelaskan
disposisi watak seseorang yang memungkinkan untuk bertingkah laku baik secara
moral. Ada dua jenis virtue theory, yaitu: a. Pelaku bisnis individual,
seperti: kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. b. Taraf perusahaan,
seperti: kemarahan, loyalitas, kehormatan, rasa malu yang dimiliki oleh manajer
dan karyawan. Auditor BPKP merupakan salah satu profesi yang tidak terlepas
dari permasalahan dilema etika. Auditor harus mempertimbangkan berbagai hal
didalam mengambil keputusan untuk pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan
hasil audit.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/etika-sebagai-tujuan-2/
0 komentar:
Posting Komentar