Nama : DINA DWI SANTIA
Kelas : 1EB21
NPM : 23214134
Universitas
gunadarma
Tugas softskill
ke-3
Studi
Kasus Manajemen Organisasi
Kali
ini saya akan membahas tentang “studi kasus dalam manajemen organisasi”.
Saat ini banyak sekali organisasi maupun perusahaan yang mengalami kasus dalam
manajemennya. Mau itu organisasi kecil, besar atau perusahaan nasional mau pun
internasional. Dan saya akan membahas 2 studi kasus yaitu pertama Perusahaan Rendell
Company dan ke-2 perusahaan Nokia.
Sebelum itu fungsi manajemen dari Pengorganisasian itu sendiri adalah dilakukan dengan tujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
Sedangkan Manajemen Organisasi
itu sendiri adalah suatu
perencanaan yang berhubungan dengan bagaimana seseorang dapat mengolah atau
mengurus suatu rangkaian organisasi dari memilih anggota sampai penyelesaian
masalah.
manajemen
organisasi akan membutuhkan banyak sumber daya manusia yang bermutu.
Studi kasus Pertama
“Rendell Company”
SEJARAH PERUSAHAAN
Rendell Company ini didirikan pada tahun 1968 dengan
tujuan memberikan representasi kualitas tinggi untuk pasar elektronik di
Illinois dan Wisconsin.
Rendell Company memiliki tujuh divisi operasi : yang
terkecil mempunyai angka penjualan per tahun sebesar $ 50 juta, sementara angka
penjualan per tahun yang terbesar sebanyak $500 juta. Masing-masing divis
bertanggung jawab kepada bagian pembuatan dan pemasaran di sektor produksinya
masing-masing. Sejumlah bagian dan komponen di transfer di antara divisi, namun
volume bisnis antar divisinya tidaklah besar.
Fred Bevin adalah seorang pengontrol pada Pengontrol
Divisi dari Perusahaan Rendell. Pengontrol Divisi bertanggung jawab pada
financial accounting internal, auditing, dan analysis of capital budgeting
requests. Fred Bevins merasa tidak puas karena selama ini Pengontrol Divisinya
hanya melaporkan pekerjaan kepada atasaannya yaitu General Manager Divisi. General
Manager Divisi membicarakan budget divisinya dengan manajemen puncak dan
Pengontrol Divisi hanya diminta untuk membicaraka hal-hal teknis dan dia
diberlakukan sebagai staff. Dengan ketidakpuasaan akan tindakan General Manager
Divisi ini menginspirasi Bevins untuk membuat perubahan dengan menerapkan cara
baru yang pernah dipelajari di Martex Company yaitu
menerapkan penggambaran tugas dan tanggung jawab organisasi. Caranya
adalah pengawas organisasi dibebani dengan tanggung jawab dalam menetapkan
standar biaya dan keuntungan perusahaan serta mengambil tindakan yang
tepat untuk melihat apakah standar ini sudah tercapai atau belum. Fred bevins
sebagai seorang pengendali perusahaan Rendell Company sangant prihatin terhadap
status organisasi dari para pengendali divisi dalam perusahaan. Selama ini para
pengendali divisi memberikan laporan kepada manajer umum divisi mereka. Bevins
menginginkan perubahan struktur organisasi pengendali divisi, dengan mengamati
penerapan pengendalian di perusahaan lain yaitu perusahaan Martex. Organisasi
pengendali perusahaan bertanggung jawab atas pencatatan keuangan, auditing
internal, dan analisis permintaan anggaran modal. Di perusahaan saat ini telah
terdapat system pengendalian anggaran, akan tetapi pelaporan dilakukan langsung
oleh divisi operasi kepada manajemen puncak tanpa melalui analisis yang
mendalam oleh pengendali perusahaan. Bevins menginginkan peran lebih aktif dan
lebih dalam dari organisasi control perusahaan dalam proses penentuan anggaran
dan analisa kinerja.
LANDASAN TEORI
Perilaku
Dalam Ekonomi
System pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku
manusia. System pengendalian manajemen yang baik mempengaruhi perilaku
sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan yang selaras; artinya tindakan-tindakan
individu yang dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
A.
Keselarasan Tujuan
Tujuan utama
dari system pengendalian manajemen adalah memastikan (sejauh mungkin) tingkat
keselarasan tujuan yang tinggi. Dalam proses yang sejajar dengan tujuan,
manusia diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan
pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan.
B.
Faktor-faktor Informal yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan
Hal yang
diperhatikan oleh para perancang system pengendalian formal adalah aspek-aspek
yang berkaitan dengan proses informal, seperti etos kerja, gaya manajemen, dan
buadaya yang melingkupi, karena untuk menjalankan strategi organisasi secara
efektif mekanisme formal harus berjalan seiring dengan mekanisme informal.
1.
Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor
eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan didalam
masyarakat, dimana organisasi menjadi bagiannya. Norma-norma ini mencakup
sikap, yang secara kolektif sering juga diseut sebagai eots kerja, yang
diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat
dan juga kebanggaan yang dimmiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas.
2.
Faktor-faktor Internal
a. Budaya
Faktor internal yang terpenting adalah budaya di dalam
organisasi itu sendiri, yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang
dianut, norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implicit diterima
dan yang secara ekspisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi.
b. Gaya Manajemen
Faktor
internal yang barangkali memiliki dampak yang paling kuat terhadap pengendalian
manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya, sikap-sikap bawahan mencerminkan apa
yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka, dan sikap para atasan itu pada
akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO.
c. Organisasi Informal
Garis-garis
dalam bagan organisasi menggambarkan hubungan-hubungan formal, yaitu pemegang
saham otoritas resmi dan tanggung jawab-dari setiap manajemen.
d. Persepsi dan Komunikasi
Dalam upaya
meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer harus mengetahui tujuan dan
tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapainya.
C.
Jenis – Jenis Organisasi
Strategi
suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada
gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi rancangan system pengendalian
manajemen organisasi. Organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum
:
1. Struktur fungsional, didalamnya setiap manajer
bertanggung jawab atas fungsi-fungsi yang terspesialisasi seperti produksi.
2. Struktur unit bisnis, didalamnya para unit manajer
bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan unit
bisnis berfungsi sebagai bagain yang semi-independen daro perusahaan.
3. Struktur matriks, didalamnya unit-unit fungsional
memiliki tanggung jawab ganda.
D.
Fungsi Kontroler
Orang yang
bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan system pengendalian
manajemen disebut sebagai kontroler. Kontroler biasanya menjalankan
fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Merancang dan mengoperasikan informasi
serta system pengendalian
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan
laporan keuangan kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan
kinerja, menginterpretasikan lapora-laporan ini untuk para manajer, menganalisi
program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta
mengkonsolidasikannna ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.
4. Melakukan supervise audit internal
dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin validitas informasi,
menetapkan pengaman yang memasai terhadap pencurian dan kecurangan serta
menjalankan audit operasional.
PERMASALAHAN
1. Rendell ternyata mengalami kesulitan
melaksanakan teknik pengendalian yang lebih modern, dikarenakan adanya hubungan
yang kurang baik atau tidak saling mendukung antara pengendali korporat dan
divisi, yang mengakibatkan terjadinya tambahan biaya anggaran perusahaan untuk
memperbaiki hal tersebut.
2. Randell memiliki permasalahan peran
pengendali korporasi dan pengendali divisi yang mana hubungan informasi antar
keduanya kurang transparan.
3. Randell ingin mengubah peran
organisasi pengendali perusahaan agar dapat mengikuti seperti peran pengendali
perusahaan di perusahaan lain, yakni : Martex Company.
Bukti Kasus
William Harrigan adalah manager di kantor pusat
Rendell Company dan dia mantan pengontrol seniordi satu divisi perusahaan
Rendell selama 25 tahun. Pengontrol Perusahaan sering menanyakan kepada
divisinya : Apakah divisi anda dapat berjalan baik jika perusahaan memotong
sekian $x diluar budget periklanan? Apakah divisi anda yakin perkiraan
penghematan biaya pada peralatan ini realistis? Walaupun pengontrol tahu
kondisi sebenarnya dan dia tidak setuju dengan perusahaan pengontrol,Harrigan
tidak boleh mengatakan demikian. Bila ada ketidakberesan dalam divisi (budget
berlebih) dan situasi yang buruk maka hal itu tidak akan di jadikan berita di
laporan operasional, sehingga hal ini membuat pekerjaan Harrigan menjadi sulit.
Tapi Harrigan tidak menjadikan hal ini sebagai masalah karena jika dia
menerapkan metode klaim (mengumumkan adanya ketidaksesuaian) dari Martex maka
Pengontrol Divisi tidak akan menjadi bagian dari kelompok menejemen itu lagi.
Kesimpulan
Karena sistem akuntansi sudah lama berada di
perusahaan, perubahan mungkin tidak mudah diterima oleh divisi yang
bersangkutan. Perubahan tersebut dapat menyebabkan kegagalan fungsi dalam
struktur organisasi dimana divisi pengontrol yang melaporkan langsung ke
pengontrol perusahaan akan menyebabkan ketidakstabilan pada otoritas struktur
divisi. Dengan demikian, pengendalian harus diberikan dalam melestarikan
struktur kekuasaan di setiap divisi. Lebih baik jika perusahaan menghadapi
masalah kegemukan dalam anggaran biaya daripada menyerah pada perintah di
setiap divisi dan mengacaukan baris mapan dari otoritas. Penjagaan pengontrolan
saat ini akan lebih baik daripada mengubahnya ke dalam struktur Martex dalam
mencapai tujuan dan sasaran Perusahaan.
Rekomendasi
Perusahaan Rendell dapat mempertahankan struktur
organisasi saat ini dengan menerapkan sistem kontrol tambahan untuk mengatasi permasalahan
budget. Sistem kontrol tersebut adalah :
1.
Menerapkan
sistem akuntansi terpusat.
Kita tidak
bisa memaksa departemen atau divisi untuk merubah sistem akuntansi mereka
karena Ini akan memakan waktu banyak dan mungkin berbeda dengan kebutuhan
divisi serta hal ini akan menyebabkan konflik dan tidak efisien. Akan lebih
baik jika mengembangkan sistem akuntansi perusahaan dan membuat divisinya
untuk menyerahkan data dan informasi mereka. Akan ada kesalahan, tetapi
perusahaan tersebut akan hidup dengan itu.
2.
Tetapkan
target atau standar.
Membandingkan
biaya saat ini dengan standar industri dan perusahaan untuk mengurangi
kegemukan budget. Selain pembandingan ini, variabel kritis atau kunci dapat
dicermati lebih sering untuk mencapai kontrol yang lebih baik dari sistem.
3.
Menetapkan
sistem insentif seperti yang dilakukan Martex.
Pengontrol
Perusahaan seharusnya lebih terlibat secara aktif dalam anggaran Sistem
pengontrol anggaran diatas dapat ditingkatkan atau dibentuk lebih baik lagi.
ANALISIS MASALAH
·
Analisis SWOT
1. Strength (kekuatan)
o
peraturan
saat ini memungkinkan informasi mengalir lebih efisien.
o
Dengan
pengendali divisi melapor langsung kepada manajer divisi, memungkinkan isu-isu
taktis untuk diselesaikan lebih cepat dan berdasarkan informasi terbaru.
o
Laporan dan
tujuan pada anggaran divisi dan kinerja dari pengendali divisi ke kontroler
perusahaan memberikan informasi lebih rinci tentang divisi.
o
Penilaian
yang lebih kritis terhadap kegiatan operasional membantu mengurangi
pembengkakan dalam anggaran biaya dan lebih mudah untuk melaksanakan program
control yang baru.
2. Weekness (kelemahan)
o
Sulit untuk
menerapkan perubahan dalam struktur organisasi dalam waktu singkat
o
Terdapat
kemungkinan bagi Manajer Divisi untuk menyembunyikan informasi keuangan yang
cacat.
o
Tingkat
kepercayaan atas informasi yang disediakan oleh Pengendali Divisi kepada
pengendali Korporat patu dipertanyakan.
3. Opportunity (peluang)
o
Diterapkannya
teknik-teknik modern di lingkungan perusahaan
4. Threats (ancaman)
o
Terjadinya
pembengkakan anggaran
o
Dapat
terjadi penyembunyian atas keuangan yang cacat yang dilakukan antara pengendali
divisi dengan manajer dan manajer dengan stafnya.
·
Prospek perusahaan
§ Jika perusahaan ingin terus
berkembang, maka pihak manajemen harus mempercayai informasi yang diberikan
oleh divisi pengendali.
§ Jika sistem pengendalian dan
manajemen perusahaan sudah baik dan tidak lagi terjadi pembengkakan dalam
anggaran, maka barulah perusahaan memikirkan untuk membuat elektronik yang
lebih canggih dibandingkan kompetitor nya, sehingga tidak hanya mendapatkan
laba tetapi angka pertumbuhan perusahaan juga meningkat.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Karena
sistem akuntansi sudah lama dipakai oleh perusahaan, perubahan mungkin tidak
mudah diterima oleh divisi yang bersangkutan. Perubahan tersebut dapat
menyebabkan kegagalan fungsi dalam struktur organisasi dimana divisi pengontrol
yang melaporkan langsung ke pengontrol perusahaan akan menyebabkan
ketidakstabilan pada otoritas struktur divisi. Dengan demikian, pengendalian
harus diberikan dalam melestarikan struktur kekuasaan di setiap divisi. Lebih
baik jika perusahaan menghadapi masalah pembengkakan dalam anggaran biaya daripada
menyerah pada perintah di setiap divisi dan mengacaukan baris depan dari
otoritas. Penjagaan pengontrolan saat ini akan lebih baik daripada mengubahnya
ke dalam struktur Martex dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Divisi
pengendali Perusahaan Rendell tidak perlu mengadopsi filosofi “ Solid line”
seperti Perusahaan Martex. Hal ini dikarenakan baik struktur lama maupun baru
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Struktur dan kondisi Rendell
juga tidak memungkinkan untuk penerapan filosofi baru ini karena dapat
menyebabkan konflik dan pengucilan fungi pengendali divisi yang menguncang
keharmonisan yang sudah ada hal ini lebih mahal daripada pembengkakan anggaran
biaya. Oleh karena itu, Rendell sebaiknya tetap pada filosofi “ Dotted line”
dan pengendali pusat harus bekerja lebih aktif untuk mengawasi pengendali
divisi dan divisi yang ada.
B.
Saran
ü Pengendali korporat sebaiknya
menempatkan pengendali divisi di bawah pengawasannya
ü Laporan yang dibuat harus dapat
dipercaya dan tidak bias.
ü Rendell tidak perlu mengadopsi
system martex, karena dapat berpotensi ke arah perubahan organisasi yang
radikal.
ü Pengendali
perusahaan harus lebih aktif dalam mengawasi sistem pengendalian yang ada.
Studi kasus ke-2
(dua) “Nokia”
Latar Belakang Masalah
Nokia
adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan telekomunikasi
terbesar di Finlandia dan dunia. Pada tahun 1865, Fredrik Idestam mendirikan
perusahaan penggilingan kayu yang bernama Nokia, kata Nokia sendiri diambil
dari nama sebuah komunitas yang tinggal di Finlandia Selatan. Kemudian pada
sekitar tahun 1950, Nokia mulai membangun divisi elektronik karena Nokia
memandang bahwa industri elektronik menjanjikan masa depan yang cerah,
pendirian divisi ini adalah awal mula terjunnya Nokia ke dalam industri
telekomunikasi. Walaupun pada awalnya Nokia bukanlah perusahaan telekomunikasi,
Nokia berhasil menghasilkan produk-produk telekomunikasi yang dapat diterima
oleh pasar, mulai dari produk telefon genggam sampai perangkat telekomunikasi
lainnya seperti HLR, MSC, BSC, RNC dan lain-lain. Kesuksesan Nokia tidak
diperoleh dengan instan, melainkan melalui proses trial & error yang
panjang, Nokia melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka
sehingga Nokia mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang berhasil membuat mereka
merajai pasar telefon genggam selama 14 tahun sebelum tahtanya direbut oleh
Samsung. Dalam Pada era kejayaannya, Nokia banyak mengeluarkan produk telefon
genggam dengan model-model yang baru dalam waktu yang tidak terlalu jauh &
langsung diserap dengan baik oleh pasar.
Sayangnya
era kejayaan Nokia saat ini sudah mulai memudar, saham Nokia semakin turun,
berbeda dengan S&P500, Nasdaq dan Dow Jones. Bila dibandingkan dengan Q2
2011 lalu, market share Nokia pada Q2 2012 ini mengalami penurunan di
semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan pegawai dan penutupan kantor dan
pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak di Finlandia, jadi saat ini tidak
ada lagi produk Nokia yang dibuat di Finland, negara asal Nokia.
Nokia
pernah merajai market mobile phone pada era GSM dan CDMA beberapa tahun lalu,
namun beberapa tahun terakhir saham Nokia terus jatuh seiring gagalnya beberapa
produk Nokia terbaru melawan competitornya Apple, RIM, dan Samsung.
Sangat miris apabila melihat Nokia yang dahulu memimpin hampir di semua segmen pasar mobile phone harus digeser oleh gempuran competitor, dimana letak kesalahan strategi Nokia?
Sangat miris apabila melihat Nokia yang dahulu memimpin hampir di semua segmen pasar mobile phone harus digeser oleh gempuran competitor, dimana letak kesalahan strategi Nokia?
PENYEBAB KEGAGALAN NOKIA
Internal
1.
Absennya
produk yang popular terlalu lama, sehingga menurunkan pamor Nokia dan
tergantikan oleh pesaingnya.
2.
Nokia
terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang
berarti.
3.
Nokia
tidak fokus pada pengembangan hardware (phone) saja, usaha Nokia untuk
mengambangkan software (Symbian, Megoo) malah membuat Nokia tidak fokus.
4.
Strategi
mengganti symbian dengan Windows 8 (Microsoft) tidak berhasil, dan membuang
hasil R&D symbian yang telah memakan banyak biaya.
5.
Keputusan
Board CEO lamban dalam menyikapi tren terbaru. Birokrasi yang kompleks dan
divisi yang gemuk menyebabkan pengambilan keputusan yang relative lama.
6.
Selain
vendor ponsel, Nokia juga merupakan vendor penyedia jaringan infrastruktur
(lewat NSN-Nokia Siemens network), kadangkala ponsel yang dihasilkan mengikuti
produk teknologi yang diciptakannya, namun kurang mengakomodasi dari produk
teknologi vendor jaringan infrastruktur yang berbeda.
7.
Nokia
seringkali menjadi pelopor dalam meluncurkan produk terbaru namun tanpa prospek
masa depan yang lebih baik. Nokia gagal mengantisipasi, memahami atau mengatur
diri untuk menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel Nokia
terbaru adalah fitur yang siap, namun tidak siap di masa depan.
8.
Salah
satu produknya yakni Lumia 900 yang merupakan smartphone berbasis Windows Phone
7 tidak diberi opsi upgrade ke Windows Phone 8, dimana ada perbedaan arsitektur
yang sangat mendasar antara Windows Phone 7 dan Windows Phone 8.
Eksternal
1.
iPhone
& Android smart phone (Samsung, HTC, LG, dll) dan RIM berhasil mengambil
market - Nokia gagal mengambil momentum Smart Phone Booming.
2.
Ketidakunikan
Nokia dibanding mobile phone competitor. Smartphone yang berbasis Apple punya
keunikan (user experience, high lifestyle), atau smartphone berbasis Android
(kaya akan applikasi dan game gratis), demikian pula Smartphone Blackberry
(push email, messaging, BBM dan social media). Dan keunikan itu merupakan
kekuatan yang menyebabkan mereka dilirik oleh pasar dan akhirnya mampu
menggeser Nokia sebagai raja. Nokia yang menyediakan produk produk untuk
melayani semua segmen pasar menjadi tidak unik dan ditinggalkan
customer/pembeli.
3.
Vendor
ponsel China (Huawei, ZTE) dan Korea (Samsung, LG) mengeluarkan smart phone low
cost untuk menyaingi kerajaan Nokia di negara berkembang.
4.
Smartphone
Ecosystem, Banyaknya Application developer di iPhone dan Android, sehingga user
dapat meng-customize aplikasi sesuai kebutuhan. Hal ini tidak ada di Nokia
symbian / windows 8. OVistore (kini Nokia Store) tidak mampu menarik para
developer untuk menciptakan aplikasi dan game terbaiknya disana.
5.
Transisi
customer dari mobile phone ke smart phone sangat cepat.
6.
Persaingan
bebas, membuat semua perusahaan termasuk Nokia harus bersaing ketat dengan
perusahaan lain. Yang tercepat, termurah dan terbaiklah yang akan menang.
7.
Telat
melakukan antisipasi menghadapi gempuran vendor ponsel China dalam penyediaan
low cost dual sim card phone. Nokia merilis sejumlah ponsel dual sim card murah
seperti Nokia X1-01, C2-01 atau Asha 200 dengan harga terjangkau namun hal tsb
dilakukan ketika penetrasi market dual sim card sudah saturasi, dan image ponsel
China dengan dual sim card (bahkan dengan fitur lain, misalnya tivi) sudah
mengakar kuat di benak konsumen.
8.
Tidak
adanya Collaborative Innovation yang kuat di Nokia (meskipun akhirnya
menggandeng Microsoft), tidak seperti Samsung yang sedari awal sadar ia tak
akan mampu melawan kompetensi software Apple. Karena itu ia segera melakukan
kolaborasi dengan software Android milik Google.
Berdasarkan Data di atas, Eksport
Nokia sangat mempengaruhi GDP dari Finlandia. Negara Finlandia juga mendapatkan
penghasilan dari pajak yang dibayarkan oleh Nokia setiap tahunnya. Persentase
besar pajak Nokia dari total pendapatan pajak perusahaan mencapai puncaknya
pada tahun 2003 yaitu di atas 20%. Meski terus mendapatkan pengaruh positif
dari Nokia, pertumbuhan GDP Finlandia juga sempat mengalami penurunan mulai
tahun 2008 bersamaan dengan krisis Lehman Brothers.
Nokia
selalu ingin menjadi yang pertama dan terdepan dalam hal inovasi.
Inovasi-inovasi yang berhasil memukau penduduk dunia ini dihasilkan oleh Nokia
melalui riset dan penelitian yang cukup mahal. Selama ini, biaya riset dan
penelitian Nokia dibantu oleh negara Finlandia melalui Tekes (The Finnish
Funding Agency for Technology and Innovation)
Dapat
diketahui bahwa jumlah aplikasi dari OS besutan IOS milik Apple dan aplikasi
dari OS Android yang digunakan oleh Samsung memiliki jumlah yang jauh lebih
banyak bila dibandingkan dengan jumlah aplikasi yang ada pada OS Symbian maupun
OS Windows Phone. Jumlah aplikasi yang beragam dapat menjadi daya tarik
terhadap pengguna telefon genggam saat ini sebab telefon genggam saat ini tidak
hanya digunakan untuk menelefon atau SMS aja, tapi digunakan untuk hal-hal yang
lain seperti bermain game on-line, memantau harga saham, media
sosial, GPS dan lain-lain.
Grafik
di atas menunjukkan bahwa jumlah pengguna OS Android dan OS IOS terus naik dan
berhasil menyusul jumlah pengguna Symbian pada 2012, pasar menggemari telefon
genggam yang menggunakan OS IOS dan Android.
Mirip
dengan Nokia, RIM dengan perangkat Blackberry-nya terus mengalami penurunan
keuntungan. RIM memang masih memperoleh keuntungan, namun bila hal ini
diteruskan maka pada akhirnya RIM akan mengalami kerugian.
Analisi & Penjelasan
Dapat disimpulkan
3 faktor yang paling mempengaruhi problem Nokia saat ini.
1.
Kemampuan
Nokia berinovasi.
2.
Persaingan
dari perusahaan lain (Samsung, Apple, HTC dan lain-lain).
3.
Perkembangan
gaya hidup masyarakat.
Kemampuan
Nokia dalam berinovasi tidak perlu diragukan lagi, dengan didukung oleh riset
yang baik dan kemampuan Nokia dalam melihat apa yang diinginkan oleh pelanggannya
berhasil membuat Nokia menjadi produsen telefon genggam nomor 1 di dunia selama
14 tahun. Perkembangan gaya hidup masyarakat pastilah berubah dari waktu ke
waktu, Nokia tetap menyadari hal tesebut sehingga Nokia terus melakukan riset
dan mengeluarkan model-model produk baru agar masyarakat tidak meninggalkan
merk Nokia. Masyarakat mengenal Nokia sebagai produsen telefon genggam terbaik
di masanya.
Bencana
mulai datang ketika Apple mengeluarkan distruptive innovation, yaitu
telefon layar sentuh yang didukung oleh beragam aplikasi walaupun sebenarnya
teknologi layar sentuh milik Apple bukanlah yang pertama di dunia. Teknologi
layar sentuh telah lahir di laboratorium akademik dan korporat sejak 1960,
teknologi ini sempat dipergunakan oleh HP melalui produk komputer layar
sentuhnya, HP-150, pada 1983. Bencana bagi Nokia diperparah lagi dengan
hadirnya Samsung sebagai pengikut Apple dengan mengeluarkan telefon genggam
layar sentuh yang didukung oleh OS Android milik Google. Masyarakat kelas atas
dan menengah yang dahulu menjadi pelanggan setia Nokia mulai beralih ke Apple
dan Samsung karena inovasi dan reputasi. Sementara itu Nokia akan sulit
bersaing bila mentargetkan masyarakat kelas bawah karena di sana telefon
genggam buatan Cina sangat sulit ditandingi, terutama dari segi harga.
Sebenarnya
Nokia mampu menghasilkan inovasi-inovasi dan kampanye-kampanye yang lebih
agresif ketika Nokia masih ada dipuncak, namun Nokia mengalami apa yang disebut
oleh Cyalton Christensen, seorang pakar dalam inovasi, sebagai dilema inovator.
Nokia terlena dan ragu untuk membuat inovasi yang drastis karena khawatir
inovasinya akan menghantam produk utamanya yang pada saat itu masih laku di
pasaran.
Nokia
tentunya melakukan perlawanan agar mahkotanya tidak direbut oleh perusahaan lain,
Nokia mengeluarkan telefon genggam layar sentuh juga dan menggandeng OS Windows
Phone milik Microsoft. Microsoft sendiri adalah produsen OS komputer nomor 1 di
dunia, maka pilihan Nokia dalam menggandeng Microsoft bukanlah keputusan yang
salah, OS produksi Microsoft tentunya adalah OS dengan kualitas yang baik.
Kalau dilihat dari jumlah aplikasi yang mendukung, OS Windows Phone menag kalah
jauh dibandingkan jumlah aplikasi pendukung pada OS IOS dan OS Android, namun
itu hanyalah kuantitas, bukan kualitas. Walau jumlah aplikasinya lebih sedikit,
bila kualitas dan harga dari aplikasi tersebut ekonomis atau gratis, maka OS
Windows Phone ini pastilah mampu menjadi daya tarik bagi pelanggan.
Nokia
sudah mengeluarkan hampir segala kemampuan yang mereka miliki, mulai dari
mengeluarkan telefon genggam layar sentuh sampai beralih dari OS Symbian ke OS
Windows Phone. Semua itu merupakan usaha yang baik, kondisi Nokia tentunya akan
lebih terpuruk apabila strategi di atas tidak diterapkan. Masalahnya adalah,
ketika Nokia menerapkan strategi di atas, masyarakat masih memiliki mindset
bahwa Nokia merupakan produsen telefon genggam yang nyaman digunakan untuk
telefon dan SMS, bukan produsen gadget (perangkat) multifungsi dengan
kemampuan yang luas.
Nokia
harus lebih agresif lagi dalam melakukan penetrasi pasar dan pengembangan
produk. Nokia harus terus melakukan penyempurnaan terhadap produknya dengan
diiringi oleh marketing yang tepat agar produk-produknya dapat diserap dengan
baik lagi oleh pasar. Masyarakat kelas menengah dan kelas atas harus “dididik”
agar menyadari bahwa Nokia bukan hanya produsen telefon genggam biasa tapi
produsen telefon genggam yang sudah sekuat dan secanggih mini komputer, kuat
untuk melakukan multitasking hal-hal yang bisa dilakukan komputer dan sedang
trend tapi dapat dibawa ke mana-mana seperti untuk social media, email, GPS,
messeger dan lain-lain. Marketing dari Nokia juga harus digalakan ke arah
peningkatan reputasi pemilik telefon genggam Nokia yang baru sehingga orang
yang menggenggam telefon genggam dengan merk Nokia memiliki “gengsi” menjadi
pemilik gadget canggih yang bisa segalanya.
Pihak
manajemen Nokia juga harus meminta bantuan dan dukungan dari pemerintah
Finlandia karena bagaimanapun juga, Nokia mempengaruhi GDP negara tersebut. Bantuan
dari pemerintah tidak hanya berupa dana riset dan pengembangan yang selama ini
diberikan, manajemen Nokia dapat meminta bantuan kepada pemerintah untuk
menurunkan biaya yang diperlukan untuk melakukan aktifitas produksi dan eksport
di Finlandia mulai dari biaya masuknya bahan baku telefon genggam, pajak hingga
perizinan. Nokia juga dapat meminta dukungan Bank milik pemerintah Finlandia
untuk memberikan pinjaman lunak bagi operator telekomunikasi atau mitra
distributor Nokia yang hendak membeli produk milik Nokia dengan syarat seluruh
uang yang dipinjam tersebut digunakan 100% untuk membeli produk Nokia. Pinjaman
yang diberikan oleh Bank tersebut tentunya akan bermanfaat juga bagi negara
Finlandia juga pada akhirnya.
Serupa
dengan Nokia, RIM juga mengalami masalah yang serupa. Namun RIM akan menghadapi
badai yang lebih parah karena RIM nampak belum berencana mengeluarkan inovasi
apapun yang akan menjadi sesuatu yang spektakuler. Masyarakat mengenal
Blackberry produk RIM sebagai telefon genggam yang nyaman untuk melakukan
komunikasi data terutama messeger. Kelebihan utama Blackberry adalah BBM
(Blackberry Messeger) yang diluncurkan mulai 2008, namun pada suatu titik
tertentu BBM tidak akan terus menerus menjadi keunggulan kompetitif RIM. Sampai
saat ini belum ada inovasi yang dapat menjadi calon keunggulan kompetitif baru
di masa depan bagi perusahan asal Kanada ini. Bila RIM tidak sesegera mungkin
menghasilkan inovasi baru atau kampanye untuk merubah mindset masyarakat ke
suatu arah tertentu, maka RIM akan tenggelam.
Kesimpulan & Penutup
Kesimpulan
1.
Nokia
management dalam masalah, penjualan terus menurun dan kerugian perusahaan
bertambah besar.
2.
3
faktor utama yang mempengaruhi permasalahan yang dihadapi Nokia adalah
kemampuan Nokia berinovasi, persaingan dari perusahaan lain (Samsung, Apple,
HTC dan lain-lain) dan perkembangan gaya hidup masyarakat.
3.
Perekonomian
Finlandia sangat dipengaruhi oleh kelangsungan bisnis Nokia, Finlandia
memperoleh pendapatan dari ekport dan pajak Nokia. Finlandia juga memberikan
bantuan dana riset dan pengembangan kepada Nokia.
4.
Nokia
melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing yang dirasa
menjiplak teknologi Nokia, seperti HTC, RIM dan Viewsonic untuk pelanggaran 45
paten di AS dan Jerman.
5.
Perusahaan
lain yang diduga akan mengalami nasib yang sama seperti Nokia adalah RIM.
6.
Dengan
Menggunakan Matrix IFE-EFE, Internal Nokia lemah, belum berhasil memanfaatkan
peluang eksternal dan gagal menghadapi ancaman eksternal.
Saran
1.
Nokia
sebaiknya melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk yang lebih agresif
dengan melakukan penyempurnaan produknya dengan disertai marketing yang tepat
agar mindset masyarakat mengenai Nokia dapat secepatnya bergeser.
2.
Nokia
sebaiknya meminta bantuan kepada pemerintah Finlandia untuk menurunkan biaya
yang diperlukan untuk melakukan aktifitas produksi dan eksport di Finlandia,
selain itu Nokia juga dapat meminta dukungan pemerintah Finlandia untuk
memberikan pinjaman lunak bagi operator telekomunikasi atau mitra distributor
Nokia yang hendak membeli produk milik Nokia.
3.
Agar
tidak menyusul Nokia, RIM sebaiknya melakukan riset dan pengembangan produk
yang lebih baik dan cepat lagi agar dapat melahirkan inovasi baru. Tentunya hal
itu harus diimbangi dengan marketing yang tepat sasaran dan tidak terlambat.
4.
Nokia
harus memberikan/memaksimalkan inovasi-inovasi terbaru dan tercanggih terhadap
permintaan masyarakat yang tinggi akan gengsi produk terbaru untuk dapat terus
bertahan di bisnis ini.
5.
Strategi
lain yang dapat dilakukan oleh Nokia adalah memberikan edukasi dan pemahaman
kepada pasar terhadap pemakaian produk yang kualitas tinggi agar
meminimalkan penguasaan pasar oleh produk dari Cina yang murah.
6.
Kompetisi
dengan China dapat dimenangkan salah satunya dengan cara meminimalkan harga
agar produk-produk murah dari Cina tidak sepenuhnya menguasai pasar.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar