Profil PT. Sederhana Citra
Mandiri
Restoran
Sederhana adalah sebuah perusahaan waralaba yang bergerak dibidang jasa boga
atau makanan. Dengan ciri khas masakan Padang, Bapak H. Bustaman sebagai
pendiri sekaligus pemilik yang telah begitu gigih dan tekun sehingga Restoran
Sederhana telah menjadi salah satu perusahaan wara laba terbesar di Indonesia
dengan hampir seratus jaringan restoran yang tersebar diseluruh kota-kota besar
di Indonesia maupun manca negara.
Semasa
kecil Bustaman hidup susah. Bermacam-macam pekerjaan telah ia jalani, dari
menjual pisang goreng hingga sebagai kernet. Setelah cukup umur, ia pergi
merantau ke Jakarta.
Disini ia mengawali kariernya sebagai pedagang asongan, dan pada tahun 1972
membuka Warung Makan
Padang di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta.
Dalam
mengelola restoran, Bustaman selalu menyesuaikannya dengan lidah orang
kebanyakan. Sehingga ia mengurangi rasa pedas dalam masakannya. Ia juga
memiliki hidangan khusus, yakni Ayam Pop yang telah dikenal luas. Pada tahun
1997, Bustaman mematenkan merek dagang "Sederhana" ke Direktorat
Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual, dan mewaralabakan merek tersebut. Sejak
itu usahanya terus berkembang.
Dia
sempat bersengkata dengan Djamilus Djamil, salah seorang kerabatnya yang juga
menggunakan merek dagang "Sederhana" pada restoran yang dikelolanya.
Namun akhirnya mereka berdamai, dan Djamilus diwajibkan untuk menambahkan merek
dagangnya menjadi "Sederhana Bintaro". Untuk melindungi merek Sederhana, pada
tahun 2000 ia membentuk perusahaan berbadan hukum yang diberi nama PT.
Sederhana Citra Mandiri. Saat ini lebih dari 70 restoran miliknya tersebar di
berbagai kota di Indonesia dan Malaysia.
Sejarah PT. Sederhana Citra
Mandiri
Rumah Makan Sederhana? Lapau khas Minangkabau ini
tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda bahkan yang gemar makan makanan Padang.
Di sebalik kesuksesannya yang kita tahu saat ini ternyata banyak perjuangan
yang bisa dijadikan kisah inspiratif dari pendirinya mulai jatuh-bangun memulai
karier, membuat usaha sendiri, bahkan untuk soal pencatatan akuntansinya pun
dipercayakan kepada software akuntansi terbaik karya anak bangsa.
Kisah ini bermula
dari sang pemilik yang bernama H. Bustaman yang lahir di Tanah Datar, Sumatra
Barat. Bustaman remaja saat itu merantau dari kampungnya ke negeri jiran Jambi
pada tahun1955. Bagi masyarakat Minang, pergi keluar dari kampung kelahirannya sudah
menjadi tradisi. Hanya berbekal pendidikan terakhir yaitu kelas 2 Sekolah
Rakyat (SR), beliau rela melakukan pekerjaan apapun yang halal untuk mengais
rezeki. Mulai dari bekerja di kebun karet, menjual koran, mencuci piring di
sebuah rumah makan hingga menjadi pedagang asongan.
Pada 1970, Bustaman rupanya tertantang mengadu nasib
di ibu kota Jakarta, karena merasa perlu kemajuan dalam kehidupannya. beliau
memutuskan untuk bertolak ke tanah Jawa khususnya kota Jakarta mengikut
adik iparnya dengan menetap di Matraman, Jakarta Pusat. Di daerah itu, beliau
yang baru 2 tahun menikah dengan Fatimah memiliki ide untuk berdagang rokok
dengan menggunakan gerobak.
Namun apa nyana,
Sebuah peristiwa yang melibatkan perseteruan antara etnis Minang oleh
sekelompok ‘preman’ pada 1975. sehingga beliau beserta keluarganya terpaksa
menyelamatkan diri dengan berhijrah ke kawasan Pejompongan sekaligus membuka
usaha yang sama di sana namun dengan omzet yang lebih kecil. membuka warung
rokok selama 24 jam dengan penghasilan harian sebesar Rp2.000. “Padahal waktu
di Matraman penghasilan saya bisa Rp8.000,” katanya.
Tidak puas dengan kondisi tersebut, membuat Bustaman
memberanikan diri untuk membuka usaha baru di bidang boga/ kuliner khas
Minangkabau dengan membuka lapak di Bendungan Hilir meskipun beliau tidak
memiliki latar belakang kemampuan memasak. Walaupun demikian, beliau
berinisiatif untuk bertanya dan belajar kepada sesama pedagang masakan Padang
lainnya dan ternyata membuahkan hasil yang baik.
“Saya menyewa lapak
seluas satu kali satu meter di pinggir jalan seharga Rp3.000. Masalahnya, saya
tidak bisa memasak, tetapi berbekal pengalaman pernah bekerja di rumah makan,
saya belajar,” katanya.
Di hari pertama,
dagangannya hanya menghasilkan omzet Rp425 dari modal awal sebesar Rp13.000.
“Saya juga mengutang beras, minyak dan beberapa kebutuhan lain kepada tetangga.
Sialnya, hasil dagangan itu ludes dibawa lari pembantu baru kami,” katanya.
Peristiwa itu tidak
lekas membuat Bustaman putus asa. Ia tetap menjalankan usaha warung kecilnya.
Satu minggu kemudian ia berkenalan dengan pedagang masakan lain asal Solok,
Sumatra, yang membuka warung di Bendungan Hilir. “Saya coba masakannya ternyata
enak. Saya lalu memberanikan diri berkenalan dengan pemasaknya dan meminta
resep masakan,” katanya.
Dengan menu baru
tersebut, warung kecil Bustaman semakin kedatangan banyak pelanggan. “Cobaan
datang kembali saat terjadi penertiban pedagang kaki lima oleh Satpol PP.
Gerobak dagangan saya diangkut,” katanya.
Namun, musibah tak
dapat dihindari. ”Baru sebentar menikmati rezeki, musibah datang kembali.
Tempat tinggal saya di Pejompongan terbakar,” sebutnya.
Yang bisa
diselamatkan Bustaman hanya istri, anak dan gerobak dagangnya. “Saya lalu
tinggal di rumah salah satu suplier bahan masakan saya,” tutur Bustaman.
Ia mulai menyewa
kios ketika Pasar Bendungan Hilir dibangun pada 1974 dengan harga sewa
Rp15.000. “Tahun 1975 saya membuka cabang di Roxy Mas,” katanya.
Banyak aral melintang dari upayanya mengadu nasib di
Jakarta mulai terjaring penertiban petugas keamanan hingga masalah yang dipicu
utang-piutang sesama saudara sendiri, tapi hal itu tidak membuatnya menyerah.
Bahkan beliau terus berupaya mencari modal, belajar, dan membuka usaha dengan
menyewa kios secara resmi di Bendungan Hilir dan cabang di Roxy.
Kini Bustaman sudah
bisa menikmat hasil jerih payahnya. Rumah Makan Padang Sederhana miliknya sudah
tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia hingga Malaysia, baik atas nama
sendiri maupun investor melalui sistem waralaba.
Jerih payah serta cobaan yang dialaminya mendatangkan
kesuksesan dengan mengembangkan rumah makan besar. Ternyata nama ‘Rumah Makan
Padang Sederhana’, yang menjadi merek dagang sang pemilik, diambil dari
nama restoran di Jambi tempat dirinya dahulu bekerja sebagai pencuci piring dan
istrinyalah yang menyarankan pemberian nama itu karena memang namanya mudah
diingat.
Untuk melindungi merek ‘Sederhana’, pada tahun 2000
beliau membentuk perusahaan berbadan hukum yang diberi nama PT Sederhana Citra
Mandiri. Pada saat ini lebih daripada 70 restoran miliknya tersebar di berbagai
kota di Indonesia dan Malaysia.
Sebagai perusahaan pengelola restoran yang tersebar
luas di serata Indonesia dan Malaysia, maka untuk membantu proses laporan
keuangannya perusahaan tersebut memilih software Zahir Accounting sebagai
solusi untuk membantu membuat laporan keuangan perusahaan, “Tinggal klak klik
klak klik, jadi laporan keuangan”, Tegas Ahmad Mizan sebagai Direktur Keuangan
PT Sederhana Citra Mandiri.
Demikian kisah sukses yang disajikan secara singkat
ini. Semoga menjadi inspirasi bagi Anda. Kisah ini diperoleh dari hasil
wawancara Sdr. Ahdan Sadid selaku Produk Konsultan PT Zahir Internasional
dengan Bp. Ahmad Mizan selaku Direktur Keuangan PT Sederhana Citra Mandiri di
daerah Rawamangun.
Modal PT. Sederhana Citra Mandiri
Modal yang di
gunakan saat itu sebesar Rp.16.000, yaitu untuk menyewa lapak selua satu kali
satu meter di pinggir jalan seharga Rp3.000, dan Rp 13.000 untuk modal
lain-lain. Dari modal awal Rp. 16.000 di hari pertama mendapatkan omzet sebesar
Rp 425.
Sistem Franchise berjalan dengan cara Investor yang
memberikan modal, dan pihak PT. Sederhana Citra Mandiri (SCM) yang melakukan
managemen. Artinya Rumah Makan Sederhana yang di franchise-kan berada di bawah
naungan manajemen PT. SCM. Sedangkan urusan keuangan sifatnya independen dan
ada otoritas sendiri. Termasuk dalam pembelian bahan makanan. Singkanya, PT.
SCM men-suplai tenaga kerja seperti juru masak yang terlatih. Perhitungan
pembagian hasil dengan investor ditentukan saat kontrak kerjasama di lakukan.
Caranya bekerja sama dengan RM Sederhana, Kita dapat
menghubungi pemilik Bustaman dialamat berikut:
PT.
Sederhana Citra Mandiri
Alamat: Jl Pos Pengumben 9 RT 002/06, Joglo, Kembangan
Kota: Jakarta
Kode Pos: 11640
Phone: 021 5359579
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Bustaman
http://sederhanabatam.blogspot.com/2011/07/sejarah.html
http://kisahentrepreneur.blogspot.com/2008/02/rm-sederhana.html
http://zahiraccounting.com/id/news/kisah-sukses-pendiri-rumah-makan-padang-sederhana
http://makanan22.rssing.com/chan-18309632/all_p1.html